Logaritma Hidup


Hampir 2 abad dahulu, tanggal 28 Disember- Manusia Wilson Woodrow pernah lahir. Ia presiden Amerika yang ke 28, yang sepanjang hidupnya di abdikan kepada perjuangan mengangkat maruah rakyat Amerika menetang Jerman di hujung 1910an.
Tokoh besar sesudah Einstein, Sir Eddington yang penuh percaya diri itu juga lahir 28 Disember. Ketika lahir, dunia Barat sedang dalam kecamuk pergulatan kuasa sains dengan pihak gereja. Beliau muncul bak bintang Cheron, Sains terangkat setelah teori relativitinya menentu sahkan teori-teori Einstein.
Kelmarin di tahun 1980an, tarikh yang sama, ibu sedang sakarat berjuang melahirkan anak perempuan pertama. Di luar, kata Pa, jalan-jalan dipenuhi orang-orang yang sibuk berarak menyambut Maulidur Rasul. Lalu di celah-celah kemewahan nama-nama besar ini, aku lahir.
Sudah 26 tahun aku. Ini adalah angka-angka umur yang termasuk penting. Kononnya dalam kitar hidup, 26 tahun adalah keadaan ketika logaritma hidup yang seperti graf sinus itu mengalami zaman down slope. Kemerosotan.
Rasa-rasanya seperti sedang berdiri di suatu simpang. Di depan adalah jalan-jalan yang sulit di teka hujungnya, merah dan biru yang tak jelas, spekulatif tapi juga menjanjikan. Dan,ya Tuhan,Ia rahsia sekali. Di belakang pula adalah jalan yang sudah ku ulang-pijak selama 25 tahun, skematik, selamat dan boleh di ramal. Mahu apa sekarang?Maju melangkah dengan risiko dan menantang..atau kah menjungkir ke belakang, kekal berdiri dalam zon selamat dan bosan?
Tapi bukankah lebih baik gagal setelah mencuba daripada menang sebelum datang tantangan? Belum habis ku temukan falsafah sepanjang 25 tahun ini. Ada mozaik-mozaik hidup yang masih lompang dan tak sempurna. Barangkali dengan sedikit ketabahan, mozaik tadi boleh ku temui di daerah-daerah asing dalam salah satu cabang masa depanku.
Aku pandang langit. Wahai,Yang Di Atas!Apa yang telah Kau tata buatku di Luh Mahfuz sana? Woodrow, Eddington ataukah mati sebelum sempat berkarya? Lagi-lagi aku memikir soal pengakhiran yang manis.
Tapi kononnya hidup bukanlah berkejar tentang soal pengakhiran. Tuhan bukan mahu tahu sangat soal sad ending atau happy ending(terkecuali soal akidah). Justeru pada saat logaritma sedang turun naik itu lah, letaknya asas perkiraan Yang Di Atas. Sewaktu aku jatuh-bangun-terduduk-bangun lagi, di situlah ruang-ruang untuk mengutip falsafah-falsafah besar dalam hidup. Kalau begitu, kawan, doakan saja aku tabah.Ya?!

6 comments:

  1. Anonymous  

    January 8, 2009 at 1:41 PM

    Postinganmu mantaff sobat, aku gak mikir kayak gini lhoo, secara besarin dua anak aja dah repot banget. Thanks for the articles.

    Cheers, frizzy2008.
    http://frizzy2008.blogspot.com

  2. Anonymous  

    January 8, 2009 at 1:43 PM

    Wow....wow.... wow......sama tanggal lahir dengan Woodrow Wilson....!!!!
    Di studi ku dulu, Public Administration, Woodrow Wilson itu sangat terkenal dengan essay "the introduction to the study of Administration". Dia adalah Professor di Princeton University yang membuat essay tentang Public Administration Science di tahun 1889. Kemudian, essay itu menjadi pelopor awal dari Ilmu Public Administration. Kemudian, Wilson menjadi Presiden Amerika di tahun 1920.

    Wilson, sang professor dan presiden itu, adalah salah satu favorit di antara banyak favorit lain....:)

  3. Anonymous  

    January 8, 2009 at 1:46 PM

    Indra Meissa Productions mengucapkan selamat tahun baru 2009 ^_^

  4. Anonymous  

    January 8, 2009 at 1:51 PM

    @Frizzy: Bicara teori mah senang kawan. Justru malah engkau sudah selangkah di depan, karna falsafah berkeluarga itu jauh lebih menantang..

    @cahaya biru:Woodrow sudah mati.Tinggal lagi aku. Ga keberatan di jadikan favourite kok.haha!

    @Indra:Xin Nian quai le!

  5. Anonymous  

    March 13, 2009 at 3:06 PM

    cuba jadikan graf sin itu kuasakan dua seperti ini (sin)2 ku kira slop downnya nda sampai menjungkir ke paras negatif melainkan bersedia melonjak keatas selepas 1/4 pusingan abad.26 tahun kukira umur berpencak optimum fasa awal pertama kawan.baterinya masih tidak kurang dari 3/4.yah...liberal,selesa,ngalem,gratis juga satu pilihan..kan..kan..rajin-rajin kawan sentiasa mengisi baterimu setiap malam.atau kalau berat,yang 5 kali itu ditata,diukir seindahnya agar baterinya x mampu untuk nyusut.oya..syampu apa paling gratis.?kelihatanya rambutku uda seperti janggut jagung...wah..susah..susah

  6. Sophie  

    March 20, 2009 at 7:42 AM

    Ini ada kisah. Ketika Si gadis suci Loro Jonggrang dilamar Bandung Bondowoso,pembela Pengging – yang juga pembunuh ayahnya itu,dia bicara;
    "Tuan bangunkanlah saya seribu candi di bukit Prambanan, maka sesudah itu saya akan bersedia untuk dimiliki"
    "Aku gentar,tapi tetap akan akur"
    "Dalam satu malam?"
    “Aku tak dapat menolak”
    Malam itu Bandung Bondowoso menyeru sakti 'sin kuasa dua'.Tenaga nya dilipat, digandakan, sampailah subuh. Dan dia ternyata gagal ..

    *Ga papa kok.Engkau kalau sudah bicara ilmu, Janggut jagungnya pasti ga keliatan!

Post a Comment